LANDASAN TEORITIS MEDIA PEMBELAJARAN
Media
Pembelajaran
a.
Pengertian Media Secara harfiah
Kata
media berasal dari bahasa latin medium yang memiliki arti “perantara” atau
“pengantar”. Menurut Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Guruan (Association for
Education and Communication technology/AECT) mendefinisikan media sebagai benda
yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta
instrument yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat
mempengaruhi efektifitas program instruksional (Asnawir dan Usman, 2002:11).
Gerlach & Ely, mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar
adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa
mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Secara khusus,
pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai
alat-alat grafis, photografis, atau elektronik untuk menangkap, memproses, dan
menyusun kembali informasi visual atau verbal (Arsyad, 2002:3). Gagne
menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa
yang dapat merangsangnya untuk belajar, sementara itu Briggs berpendapat bahwa
media adalah segala alat fisik yang 7 dapat menyajikan pesan serta merangsang
siswa untuk belajar (Arif S. Sadiman, 2003:6). Adapun media pengajaran menurut
Ibrahim dan Syaodih (2003:112) diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong proses
belajar mengajar. Dari berbagai definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
media adalah segala benda yang dapat menyalurkan pesan atau isi pelajaran
sehingga dapat merangsang siswa untuk belajar.
b.
Fungsi Media Pembelajaran
Penggunaan
media pembelajaran dapat membantu meningkatkan pemahaman dan daya serap siswa
terhadap materi pelajaran yang dipelajari. Berikut ini fungsi-fungsi dari
penggunaan media pembelajaran menurut Asnawir dan Usman (2002:24):
1) Membantu memudahkan belajar bagi
siswa dan membantu memudahkan mengajar bagi guru.
2) Memberikan pengalaman lebih nyata
(yang abstrak dapat menjadi lebih konkrit)
3) Menarik perhatian siswa lebih besar
(kegiatan pembelajaran dapat berjalan lebih menyenangkan dan tidak
membosankan).
4) Semua indra siswa dapat diaktifkan.
5) Lebih menarik perhatian dan minat
murid dalam belajar
c.
Manfaat Media Pembelajaran
Beberapa
manfaat media pembelajaran menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (1991:3)
adalah:
1) Pembelajaran akan lebih menarik
perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas
maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkan siswa
menguasai tujuan pembelajaran lebih baik.
3) Metode pembelajaran akan lebih
bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata
oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi
bila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran.
4) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan
belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain
seperti pengamatan, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain. Encyclopedia of
Education Research dalam hamalik (1994:15) merinci manfaat media pembelajaran
sebagai berikut:
1) Meletakkan dasar-dasar yang konkrit
untuk berfikir, oleh karena itu mengurangi verbalisme.
2) Memperbesar perhatian siswa.
3) Meletakkan dasar-dasar yang penting
untuk perkembangan belajar siswa, oleh karena itu membuat pelajaran lebih
mantap.
4) Memberikan pengalaman nyata yang
dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri di kalangan siswa.
5) Menumbuhkan pemikiran yang teratur
dan kontinyu, terutama melalui gambar hidup.
6) Membantu tumbuhnya pengertian yang
dapat membantu perkembangan kemampuan berbahasa siswa.
7) Memberikan pengalaman yang tidak
mudah diperoleh dengan cara lain dan membantu efisiensi dan keragaman yang
lebih banyak dalam belajar. Maka dapat diambil kesimpulan manfaat dari
penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar dapat
mengarahkan perhatian siswa sehingga menimbulkan motivasi untuk belajar dan
materi yang diajarkan akan lebih jelas, cepat dipahami sehingga dapat
meningkatkan prestasi siswa.
d.
Klasifikasi Media Pembelajaran
Gagne
& Briggs dalam Arsyad (2002: 4) mengemukakan bahwa media pembelajaran
meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi
pembelajaran yang terdiri dari, antara lain: buku, 9 tape-recorder , kaset,
video kamera, video recorder , film, slide (gambar bingkai), foto, gambar,
grafik, televisi, dan komputer. Berikut ini akan diuraikan klasifikasi Media
Pembelajaran menurut taksonomi Leshin, dkk., dalam (Arsyad, 2008: 81-101),
yaitu:
1) Media berbasis manusia Media berbasis
manusia merupakan media yang digunakan untuk mengirimkan dan mengkomunikasikan
pesan atau informasi. Media ini bermanfaat khususnya bila tujuan kita adalah
mengubah sikap atau ingin secara langsung terlibat dengan pemantauan
pembelajaran.
2) Media berbasis cetakan Media
pembelajaran berbasis cetakan yang paling umun dikenal adalah buku teks, buku
penuntun, buku kerja/latihan, jurnal, majalah, dan lembar lepas.
3) Media berbasis visual Media berbasis
visual ( image atau perumpamaan) memegang peranan yang sangat penting dalam
proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat
ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan
hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata.
4) Media berbasis Audio-visual Media
visual yang menggabungkan penggunaan suara memerlukan pekerjaan tambahan untuk
memproduksinya. Salah satu pekerjaan penting yang diperlukan dalam media
audio-visual adalah penulisan naskah dan storyboard yang memerlukan persiapan
yang banyak, rancangan, dan penelitian. Contoh media yang berbasis audio-visual
adalah video, film, slide bersama tape, televisi.
5) Media berbasis komputer Dewasa ini
komputer memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam bidang pendidikan dan latihan.
Komputer berperan sebagai manajer dalam proses pembelajaran yang dikenal dengan
nama Computer- Managed Instruction (CMI). Adapula peran komputer sebagai
pembantu tambahan dalam belajar; pemanfaatannya meliputi penyajian informasi
isi materi pelajaran, latihan, atau kedua-duanya. Modus ini dikenal sebagai
Computer-Assisted Instruction (CAI). CAI mendukung pembelajaran dan pelatihan
akan tetapi ia bukanlah penyampai utama materi pelajaran. Komputer dapat
menyajikan informasi dan tahapan pembelajaran lainnya disampaikan bukan dengan
media komputer
Ada
beberapa tinjauan tentang landasan penggunaan media pembelajaran, antara lain
landasan filosofis, psikologis, teknologis, dan empiris.
1. Landasan filosofis
Ada suatu pandangan, bahwa dengan
digunakannya berbagai jenis media hasil teknologi baru di dalam kelas, akan
berakibat proses pembelajaran yang kurang manusiawi. Dengan kata lain,
penerapan teknologi dalam pembelajaran akan terjadi dehumanisasi. Akan tetapi,
siswa dihargai harkat kemanusiaannya diberi kebebasan untuk menentukan pilihan,
baik cara maupun alat belajar sesuai dengan kemampuannya. Dengan demikian,
penerapan teknologi tidak berarti dehumanisasi. Sebenarnya perbedaan pendapat
tersebut tidak perlu muncul, yang penting bagaimana pandangan guru terhadap
siswa dalam proses pembelajaran. Jika guru menganggap siswa sebagai anak
manusia yang memiliki kepribadian, harga diri,motivasi, dan memiliki kemampuan
pribadi yang berbeda dengan yang lain, maka baik menggunakan media hasil
teknologi baru atau tidak, proses pembelajaran yang dilakukan akan tetap
menggunakan pendekatan humanis.
2. Landasan psikologis
Dengan memperhatikan kompleks dan
uniknya proses belajar, maka ketepatan pemilihan media dan metode pembelajaran
akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Di samping itu, persepsi
siswa juga sangat mempengaruhi hasil belajar. Oleh sebab itu, dalam pemilihan
media, di samping memperhatikan kompleksitas dan keunikan proses belajar,
memahami makna persepsi serta faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
penjelasan persepsi hendaknya diupayakan secara optimal agar proses
pembelajaran dapat berlangsung secara efektif. Untuk maksud tersebut, perlu:
(1) diadakan pemilihan media yang tepat sehingga dapat menarik perhatian siswa
serta memberikan kejelasan obyek yang diamatinya, (2) bahan pembelajaran yang
akan diajarkan disesuaikan dengan pengalaman siswa. Kajian psikologi menyatakan
bahwa anak akan lebih mudah mempelajari hal yang konkrit ketimbang yang abstrak.
Berkaitan dengan kontinuum konkrit-abstrak dan kaitannya dengan penggunaan
media pembelajaran, ada beberapa pendapat.
Pertama, Jerome Bruner, mengemukakan bahwa
dalam proses pembelajaran hendaknya menggunakan urutan dari belajar dengan
gambaran atau film (iconic representation of experiment) kemudian ke
belajar dengan simbul, yaitu menggunakan kata-kata (symbolic representation).
Menurut Bruner, hal ini juga berlaku tidak hanya untuk anak tetapi juga untuk
orang dewasa.
Kedua, Charles F. Haban, mengemukakan bahwa sebenarnya nilai
dari media terletak pada tingkat realistiknya dalam proses penanaman konsep, ia
membuat jenjang berbagai jenis media mulai yang paling nyata ke yang paling
abstrak.
Ketiga, Edgar Dale, membuat jenjang konkrit-abstrak dengan dimulai
dari siswa yang berpartisipasi dalam pengalaman nyata, kemudian menuju siswa
sebagai pengamat kejadian nyata, dilanjutkan ke siwa sebagai pengamat terhadap
kejadian yang disajikan dengan media, dan terakhir siswa sebagai pengamat
kejadian yang disajikan dengan simbol.
Salah satu gambaran yang paling banyak
digunakan acuan sebagai landasan teori penggunaan media dalam pembelajaran
adalah kerucut pengalaman Dale (Dale’s
Cone of Experience).
Dalam proses pembelajaran, media
memiliki kontribusi dalam meningkatkan mutu dan kualitas pengajaran. Kehadiran
media tidak saja membantu pengajar dalam menyampaikan materi ajarnya, tetapi
memberikan nilai tambah pada kegiatan pembelajaran. Kerucut pengalaman Dale
diatas mengklasifikasikan media berdasarkan pengalaman belajar yang akan
diperoleh oleh peserta didik, mulai dari pengalaman belajar langsung,
pengalaman belajar yang dapat dicapai melalui gambar, dan pengalaman belajar
yang bersifat abstrak. Materi yang ingin disampaikan dan diinginkan peserta
didik dapat menguasainya disebut sebagai pesan. Guru sebagai sumber pesan
menuangkan pesan-pesan dalam simbol-simbol tertentu (encoding) dan peserta didik sebagai penerima
menafsirkan simbol-simbol tersebut sehingga dipahami sebagai pesan (decoding).
3. Landasan teknologis
Teknologi
pembelajaran adalah teori dan praktek perancangan, pengembangan, penerapan,
pengelolaan, dan penilaian proses dan sumber belajar. Jadi, teknologi
pembelajaran merupakan proses kompleks dan terpadu yang melibatkan orang,
prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari
cara pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan
masalah-masalah dalam situasi di mana kegiatan belajar itu mempunyai tujuan dan
terkontrol. Dalam teknologi pembelajaran, pemecahan masalah dilakukan dalam
bentuk: kesatuan komponen-komponen sistem pembelajaran yang telah disusun dalam
fungsi disain atau seleksi, dan dalam pemanfaatan serta dikombinasikan sehingga
menjadisistem pembelajaran yang lengkap. Komponen-komponen ini termasuk pesan,
orang, bahan, media, peralatan, teknik, dan latar.
4. Landasan empiris
Temuan-temuan
penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara penggunaan media
pembelajaran dan karakteristik belajar siswa dalam menentukan hasil belajar
siswa. Artinya, siswa akan mendapat keuntungan yang signifikan bila ia belajar
dengan menggunakan media yang sesuai dengan karakteristik tipe atau gaya
belajarnya. Siswa yang memiliki tipe belajar visual akan lebih memperoleh
keuntungan bila pembelajaran menggunakan media visual, seperti gambar, diagram,
video, atau film. Sementara siswa yang memiliki tipe belajar auditif, akan
lebih suka belajar dengan media audio, seperti radio, rekaman suara, atau
ceramah guru. Akan lebih tepat dan menguntungkan siswa dari kedua tipe belajar
tersebut jika menggunakan media audio-visual. Berdasarkan landasan rasional
empiris tersebut, maka pemilihan media pembelajaran hendaknya jangan atas dasar
kesukaan guru, tetapi harus mempertimbangkan kesesuaian antara karakteristik
pebelajar, karakteristik materi pelajaran, dan karakteristik media itu sendiri.
-Fungsi Media Pembelajaran
BalasHapusPada penggunaan media pembelajaran dapat membantu meningkatkan pemahaman dan daya serap siswa terhadap materi pelajaran yang dipelajari.
Berikut ini fungsi-fungsi dari penggunaan media pembelajaran menurut Asnawir dan Usman (2002:24):
a. Membantu memudahkan belajar bagi siswa dan membantu memudahkan mengajar bagi guru.
b. Memberikan pengalaman lebih nyata (yang abstrak dapat menjadi lebih konkrit).
c. Menarik perhatian siswa lebih besar (kegiatan pembelajaran dapat berjalan lebih menyenangkan dan tidak membosankan).
d. Semua indra siswa dapat diaktifkan.
e. Lebih menarik perhatian dan minat murid dalam belajar.
-Manfaat Media Pembelajaran
Encyclopedia of Education Research dalam hamalik (1994:15) merinci manfaat media pembelajaran sebagai berikut:
a. Meletakkan dasar-dasar yang konkrit untuk berfikir, oleh karena itumengurangi verbalisme.
b. Memperbesar perhatian siswa.
c. Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar siswa, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap.
d. Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri di kalangan siswa.
e. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui gambar hidup. Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan berbahasa siswa. Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara laindan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar.
Bisa diambil kesimpulan manfaat dari penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar dapat mengarahkan perhatian siswa sehingga menimbulkan motivasi untuk belajar dan materi yang diajarkan akan lebih jelas, cepat dipahami sehingga dapat meningkatkan prestasi siswa.
terimakasih saudari mia
Hapusassalamualaikum saya ingin menambahkan klasifikasi Media Pembelajaran menurut taksonomi Leshin, dkk.,
BalasHapusdalam (Arsyad, 2008: 81-101), yaitu:
1) Media berbasis manusia
Media berbasis manusia merupakan media yang digunakan untuk
mengirimkan dan mengkomunikasikan pesan atau informasi. Media ini
bermanfaat khususnya bila tujuan kita adalah mengubah sikap atau
ingin secara langsung terlibat dengan pemantauan pembelajaran.
2) Media berbasis cetakan
Media pembelajaran berbasis cetakan yang paling umun dikenal adalah
buku teks, buku penuntun, buku kerja/latihan, jurnal, majalah, dan
lembar lepas.
3) Media berbasis visual
Media berbasis visual ( image atau perumpamaan) memegang peranan
yang sangat penting dalam proses belajar. Media visual dapat
memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula
menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi
materi pelajaran dengan dunia nyata.
4) Media berbasis Audio-visual
Media visual yang menggabungkan penggunaan suara memerlukan
pekerjaan tambahan untuk memproduksinya. Salah satu pekerjaan
penting yang diperlukan dalam media audio-visual adalah penulisan
naskah dan storyboard yang memerlukan persiapan yang banyak,
rancangan, dan penelitian. Contoh media yang berbasis audio-visual
adalah video, film, slide bersama tape, televisi.
5) Media berbasis komputer
Dewasa ini komputer memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam bidang
pendidikan dan latihan. Komputer berperan sebagai manajer dalam
proses pembelajaran yang dikenal dengan nama Computer- Managed
Instruction (CMI). Adapula peran komputer sebagai pembantu
tambahan dalam belajar; pemanfaatannya meliputi penyajian informasi
isi materi pelajaran, latihan, atau kedua-duanya. Modus ini dikenal
sebagai Computer-Assisted Instruction (CAI). CAI mendukung
pembelajaran dan pelatihan akan tetapi ia bukanlah penyampai utama
materi pelajaran. Komputer dapat menyajikan informasi dan tahapan
pembelajaran lainnya disampaikan bukan dengan media komputer.
terimakasih saudara soni
HapusAssalamualaikum wr wb . . .
BalasHapusBaiklah, disini saya ingin menambahkan materi
Menurut saya, Media adalah alat untuk menyampaikan informasi kepada penerima dan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian agar terjadi komunikasi yang efektif dan efisien. Media sebagai alat komunikasi berdasarkan sifat penggunaannya dibedakan menjadi tiga, yaitu: audial, visual, dan audio visual. Sedangkan berdasarkan sasarannya dibedakan menjadi dua, yaitu: media nirmassa (sasaran tunggal) dan media massa. Media mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, misalnya penggunaan media sosial dalam dunia maya dan penggunaan media masa dalam keseharian masyarakat dunia. Dalam lingkup pendidikan media juga mempunyai peran yang sangat penting, misalnya: penggunaan media dalam proses pembelajaran. Pembelajaran adalah suatu proses membangun situasi serta kondisi belajar melalui penataan pelaksanaan komponen tujuan pembelajaran, materi, metode, kondisi, media, waktu, dan evaluasi yang tujuannya adalah pencapaian hasil belajar anak. Berdasarkan pengertian media dan pengertian pembelajaran tersebut, kita dapat mengartikan bahwa media pembelajaran merupakan sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong proses belajar mengajar. Dilihat berdasarkan jenisnya, ada beberapa macam media yang digunakan dalam proses pembelajaran, yaitu media audio, media visual, media audio visual, dan peraga (manusia).
Salah satu contoh dari media pembelajaran jenis audio visual adalah media powerpoint. Media powerpoint sering digunakan oleh seorang pendidik untuk mempermudah penyampaian pesan (materi ajar) kepada peserta didik dengan tujuan tercapainya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, media powerpont memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) menuju penerima (siswa). Sedangkan metode adalah prosedur untuk membantu siswa dalam menerima dan mengolah informasi guna mencapai tujuan pembelajaran. Dalam kegiatan interaksi antara siswa dengan lingkungan, fungsi media dapat diketahui berdasarkan adanya kelebihan media dan hambatan (kelemahan) yang mungkin timbul dalam proses pembelajaran.
terimakasih saudara yamin
HapusAda suatu pandangan, bahwa dengan digunakannya berbagai jenis media hasil teknologi baru di dalam kelas, akan berakibat proses pembelajaran yang kurang manusiawi. Dengan kata lain, penerapan teknologi dalam pembelajaran akan terjadi dehumanisasi. Akan tetapi, siswa dihargai harkat kemanusiaannya diberi kebebasan untuk menentukan pilihan, baik cara maupun alat belajar sesuai dengan kemampuannya. Dengan demikian, penerapan teknologi tidak berarti dehumanisasi. Sebenarnya perbedaan pendapat tersebut tidak perlu muncul, yang penting bagaimana pandangan guru terhadap siswa dalam proses pembelajaran. Jika guru menganggap siswa sebagai anak manusia yang memiliki kepribadian, harga diri,motivasi, dan memiliki kemampuan pribadi yang berbeda dengan yang lain, maka baik menggunakan media hasil teknologi baru atau tidak, proses pembelajaran yang dilakukan akan tetap menggunakan pendekatan humanis.
BalasHapusTerimakasih saudari nova
Hapusassalamu'alaikum wr.wb saya ingin bertanya tentang postingan blog anda di atas. bagaimana penjelasan landasan filosofis itu sendiri?
BalasHapusWaalaikum salam wr.wb ...Landasan filosofis perlu dikuasai oleh para pendidik, adapun alasannya antara lain:
HapusPertama
, karena pendidikan bersifat normatif, maka dalam rangka pendidikan diperlukan asumsi yang bersifat normatif pula. Asumsi-asumsi pendidikan yang bersifat normatif itu antara lain dapat bersumber dari filsafat. Landasan filosofis pendidikan yang bersifat preskriptif dan normatif akan memberikan petunjuk tentang apa yang seharusnya di dalam pendidikan atau apa yang dicita-citakan dalam pendidikan.
saya ingin menambahkan
BalasHapusManfaat Media Pembelajaran
Encyclopedia of Education Research dalam hamalik (1994:15) merinci manfaat media pembelajaran sebagai berikut:
a. Meletakkan dasar-dasar yang konkrit untuk berfikir, oleh karena itumengurangi verbalisme.
b. Memperbesar perhatian siswa.
c. Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar siswa, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap.
d. Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri di kalangan siswa.
e. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui gambar hidup. Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan berbahasa siswa. Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara laindan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar.
Bisa diambil kesimpulan manfaat dari penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar dapat mengarahkan perhatian siswa sehingga menimbulkan motivasi untuk belajar dan materi yang diajarkan akan lebih jelas, cepat dipahami sehingga dapat meningkatkan prestasi siswa.
terimakasih saudari lukita
Hapusassalamulaikumm, :)
BalasHapusbaiklah disini saya akan menambahkan sedikit materi mengenai pstingan anda pada landasan tekhnologi, dimana pada landasan ini Media pembelajaran sebagai bagian dari teknologi pembelajaran memiliki enam manfaat potensial dalam memecahkan masalah pembelajaran, yaitu:
a. Meningkatkan produktivitas pendidikan ( Can make education more productive). Dengan media dapat meningkatkan produktivitas pendidikan antara lain dengan jalan mempercepat laju belajar siswa, membantu guru untuk menggunakan waktunya secara lebih baik dan mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga guru lebih banyak membina dan mengembangkan kegairahan belajar siswa.
b. Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual (Can make education more individual).Pembelajaran menjadi lebih bersifat individual antara lain dalam variasi cara belajar siswa, pengurangan kontrol guru dalam proses pembelajaran, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang sesuai dengan kemampuan dan kesempatan belajarnya.
c. Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran ( Can give instruction a more scientific base). Artinya perencanaan program pembelajaran lebih sistematis, pengembangan bahan pembelajaran dilandasi oleh penelitian tentang karakteristik siswa, karakteristk bahan pembelajaran, analisis instruksional dan pengembangan disaign pembelajaran dilakukan dengan serangkaian uji coba yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
d. Lebih memantapkan pembelajaran (Make instruction more powerful).
Pembelajaran menjadi lebih mantap dengan jalan meningkatkan kapabilitas manusia menyerap informasi dengan melalui berbagai media komunikasi, di mana informasi dan data yang diterima lebih banyak,lengkap dan akurat.
e. Dengan media membuat proses pembelajaran menjadi lebih langsung/seketika (Can make learning more immediate). Karena media mengatasi jurang pemisah antara peserta didik dan sumber belajar, dan mengatasi keterbatasan manusia pada ruang dan waktu dalam memperoleh informasi, dapat menyajikan “kekonkritan” meskipun tidak secara langsung.
f. Memungkinkan penyajian pembelajaran lebih merata dan meluas (Can make access to education more equal)
terimakasih , semoga bermanfaat :)
Terimakasih rianti
HapusApabila fungsi media tersebut justru tidak membantu dalam proses pembelajaran apa yang harus kita lakukan sebagai seorang guru atau pengajar?
BalasHapusBerartu bukan media jika tidak membantu
Hapus